Tuesday, November 10, 2009

...kenapa rasullullah sakit dua kali seumur hidup...

mari kita hayati apa yang ditulis ooleh dr.ade hashman dari indonesia...



RAHASIA HIDUP SEHAT CARA ISLAM
Oleh : dr. Ade Hashman

Tujuan dasar ibadah dalam Islam memang bukan dilakukan untuk mencari kemanfaatan praktis, tapi bertujuan altruist yakni mengharap ridha Ilahi. Orang berpuasa misalnya, target utamanya meraih predikat taqwa meski kemudian terbukti bahwa puasa bermanfaat untuk kesehatan. Demikian pula dengan praktek ibadah-ibadah lainnya, jika dikajii ternyata memberi manfaat yang bersifat praktis duniawi. Ajaran Islam diistilahkan dienul fitrah yakni ajaran yang sama dan sebangun dengan kodrat kemanusiaan. Meminjam istilah cendekiawan muslim bahwa; Islam itu sesungguhnya merupakan kelanjutan dari desain dasar kemanusiaan itu sendiri. Dengan kata lain hubungan agama dengan pemeluknya adalah hubungan yang bersifat kebutuhan bukan semata–semata kewajiban, setiap perintah dan larangan kemanfaatannya akan terpulang kembali pada pelakunya itu sendiri. Tuhan yang menurunkan risalah ini adalah Dia Yang Maha Kaya lagi tumpuan puji, Yang kepadaNya segala bergantung. Dia tidak membutuhkan apapun dan siapapun. Pada hakekatnya Tuhan tidak bertambah mulia dengan ibadah hambaNya dan tidak akan terluka oleh kedurhakaan hambaNya, sesuatu yang Dia perintahkan bagi hambaNya berarti penting bagi kita, sehingga Dia mewajibkanNya, karena Dia mencintai hamba-hambaNya.
RASULULLAH SEBAGAI TELADAN HIDUP SEHAT
Rasulullah Muhammad saw berusia 64 tahun, dan diantara keistimewaan hidup beliau yang mungkin jarang dibahas adalah kondisi fisiknya yang prima. Dari biografi kehidupan Nabi disebutkan bahwa sepanjang hidupnya Nabi hanya sakit 2 kali saja. Ini fakta prestasi kebugaran fisik yang sangat luar biasa. Betapa tidak, Rasulullah Muhammad saw itu, hidup dengan beban pekerjaan yang besar dan memikul amanat yang berat. Ia menjalani hidupnya dengan episode “penderitaan demi penderitaan”; lahir berpredikat yatim, beranjak enam tahun menjadi piatu, muda belia menjadi pekerja keras, beranjak dewasa predikat yang diembannya semakin bertambah kompleks; selain sebagai seorang suami dan ayah bagi keluarganya, ia adalah Nabi bagi umatnya, Rasul yang diutus bagi seluruh umat manusia, kepala pemerintahan di jazirah arabia, komandan di banyak medan peperangan, pelindung kaum yang lemah & tertindas.
Kehidupannya amat bersahaja, ketika datang tawaran kepada Nabi yang mulia ini segala bentuk kesenangan duniawi berupa harta yang melimpah, kekuasaan luas untuk menjadi Nabi yang Raja, tapi ia lebih memilih hidup menjadi seorang Nabi yang Rakyat Jelata. Berbeda dengan banyak pemimpin-pemimpin dunia, menurut Emha Ainun Nadjib, rumah Nabi luasnya hanya 4,80 cm X 4,62 cm, meski kelak ditangannya telah terbayang kunci masyriq dan maghrib (kelak Persia & Konstantinopel jatuh dalam Islam) tapi ia tidur hanya beralaskan dipan tikar yang kasar. Nabi tidak pernah kenyang selama dua hari berturut-turut, menu sehari-hari yang ia konsumsi adalah roti gandum yang keras, dalam rumahnya tidak pernah tersimpan makanan untuk hari esok, waktu tidurnya sangat sedikit. Ketika beliau wafat, harta kekayaan yang diwariskan hanyalah uang sebanyak 7 (tujuh) dinar saja. Meski kelak beberapa tahun setelah beliau meninggal dunia, Islam terentang luas sejak dari perbatasan India hingga pasir putih tepi pantai Samudera Atlantik, membentuk sebuah imperium keimanan yang paling besar yang pernah dikenal umat manusia !
Muhammad lahir di tahun 570 M, di suatu tempat yang jauh dari pusat peradaban dunia yang berkultur tinggi. Jazirah arabia saat itu adalah tempat yang paling terbelakang di dunia, jauh dari seni dan ilmu pengetahuan dengan tradisi masyarakat jahiliyah & tribalisme. Kota Mekkah saat kelahiran Nabi hanya “dipandang sebelah mata” karena tidak ada yang dapat dibanggakan sebagai suatu peradaban, apatah lagi membincangkan sistem kesehatan saat itu ? Dunia ilmu kedokteran ketika Nabi lahir didominasi takhayul, mitos dan khurafat. Namun alangkah aneh, bila Rasulullah Muhammad saw hanya sakit dua kali saja seumur hidupnya ?
Lalu kira-kira apa rahasianya yang menyebabkan beliau memiliki stamina fisik yang mengagumkan itu ? jawaban atas “pencerahan hidup” yang dialami Nabi tentu bersumber dari Al-Qur’an yang memang ditujukan Tuhan untuk menjadi pedoman hidup bagi manusia untuk meraih kesejahteraan hidup didunia dan akhirat. Dan Muhammad di setting Tuhan sebagai suri teladan manusia (QS 33: 21), ia merupakan wujud operasional Qur’an sehingga Nabi sering dijuluki sebagai “Qur’an yang berjalan” (the living qur’an). Sebagai sumber keteladanan, perilaku kehidupan sehari-hari Nabi Muhammad saw adalah perilaku kehidupan manusia biasa; yang dapat ditiru (QS. 18: 110).
Ternyata jika kita kaji lebih dalam, konsep pemeliharaan kesehatan dalam Islam itu terintegrasi dalam perintah-perintah agama itu sendiri, murah dan mudah dilakukan. Bersama akan kita bahas apa saja bagian kandungan Qur’an dan perilaku Rasulullah (Sunnah Nabi) yang memberikan kontribusi untuk memelihara kesehatan itu.
PERTAMA : MENJAGA KEBERSIHAN
Sebagaimana motto kedokteran modern bahwa kebersihan adalah pangkal kesehatan, maka Islam punya semboyan yang lebih tinggi maknanya “kebersihan bagian dari keimanan”. Seolah-olah perilaku hidup yang tidak bersih adalah cermin dari kurangnya nilai iman dalam diri seseorang. Bahwa hidup yang bersih (bersih; jasmani, pakaian, makanan minuman & lingkungan) merupakan syarat mutlak untuk ‘hidup yang sehat’ tidak perlu diperdebatkan lagi. Terlalu banyak penyakit yang bisa ditimbulkan akibat lingkungan yang tidak hygienis, khususnya penyakit-penyakit dalam kategori infeksi menular.
Kebersihan jasmani merupakan syarat mutlak pertama kali bagi seorang muslim jika ia hendak melakukan sholat menghadap Allah swt. Kebersihan dipandang sentral dalam yurisprudensi (fiqh) Islam, kajian tentang kebersihan merupakan tema yang pertama ada dalam kitab fiqh, dengan spektrum pembahasan yang sangat luas. Kita akan mendapati berjilid-jilid buku-buku fiqh tentang thaharah (bersuci) yang membahas tema-tema : seputar najis (dengan klasifikasi ringan, sedang, berat), jenis-jenis air, mandi (junub, jum’at), wudhu, istinjak (pembersihan dua jalur eksresi), haid, nifas, bersugi (sikat gigi), memotong kuku, memotong janggut, larangan merajah tubuh (membuat tatto), tayamum, khitan, memandikan jenazah, menyegerakan pemakaman atau tema-tema yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan yang dikaji dengan sangat rinci. Kajian yang lengkap mengenai hidup bersih seperti itu rasanya tidak akan pernah ditemukan secara tekstual normatif dalam ajaran-ajaran lain. Alm. K.H Efendy Zarkasy dalam kesempatannya mengelilingi eropa menemukan hal yang unik tentang kebersihan, ternyata diantara semua negara eropa hanya di Spanyol yang toiletnya terdapat penampungan air, mengapa ? Toilet-toilet dengan bak air itu merupakan warisan tradisi kaum muslimin dahulu, karena orang Islam sangat memerlukan tempat untuk bersuci & mandi. Di banyak negara Eropa lainnya atau disuatu gedung yang arsitekturnya mengacu pada gaya dunia barat “modern”, misalnya seperti di hotel-hotel berbintang, kita akan temukan toilet yang hanya disediakan kertas tissue untuk istinjak atau jikapun ada sumber air di toilet tersebut, maka biasanya hanya dari selang kecil saja.
Hidup Hygienis dengan wudhu
Orang muslim paling tidak membasuh 7 anggota tubuhnya yang terpapar dunia luar 5 kali sehari dalam wudhunya dengan air bersih lagi mensucikan. Prosesi wudhu sendiri sangat hygienis untuk pemeliharaan kesehatan. Cuci tangan memutus penularan rantai infeksi. Menjaga kebersihan tangan juga diajar Nabi diluar wudhu terutama ketika tangan dipakai untuk makan. Rasulullah saw mengatakan : “Jika seorang dari kalian bangun dari tidurnya maka janganlah memasukkan tangannya ke sebuah tempat makanan sehingga membasuh tangan tersebut tiga kali,..”. Berkumur-kumur melindungi mulut dan tenggorokan dari inflamasi. Satu diantara kebiasaan Nabi adalah bersugi (menyikat gigi), bahkan dalam hadishnya dikatakan “ Seandainya tidak memberatkan umatku niscaya aku perintahkan mereka bersugi yaitu meyikati gigi setiap akan sholat” (HR Bukhari). Menyikat gigi melindungi gigi dari kerusakan akibat pembusukan makanan, disamping itu membersihkan area mulut yang dihuni jutaan mikroorganisme, juga mencegah resiko infeksi oportunistik bila daya tahan tubuh kita menurun. Istinsyaq yakni menghirup air ke dalam hidung, merupakan suatu perbuatan yang mungkin tidak akan pernah dilakukan orang (apalagi secara rutin) kecuali jika ia berwudhu. Menurut ahli bedah tumor Dr. Bahar Azwar, Sp.B.Onk, jika terdapat tumor yang letaknya tersembunyi didalam hidung maka aliran air yang melintasi dan menyapu area nasopharyng akan menimbulkan perdarahan sehingga istinsyaq dapat sebagai deteksi dini tumor didaerah yang tersembunyi tersebut. Membasuh wajah membersihkan kotoran sisa sekret kelenjar kulit dan menjadi tabir surya yang melindungi kulit wajah dari efek buruk ultra violet yang diantaranya memicu kanker kulit. Membasuh kedua tangan dan kaki dengan melakukan pemijatan pada ujung-ujung jari dan telapaknya memperkuat pembuluh darah perifer, menambah vitalitas dan aktivitas tubuh.
Disamping itu ada paket pemeliharaan kebersihan lainnya yang secara inheren wajib dilakukan bagi tiap muslim ; yakni membebaskan diri dari najis; ajaran istinjak dengan air bersih dan khitan (circumsitio) merupakan bagian kebiasaan yang sehat. Khusus bagi wanita terkait struktur anatomi, istinjak saat miksi mencegah infeksi saluran kencing dan bagi pria; khitan melindungi dari resiko keganasan akibat akumulasi smegma yang iritatif yang terdepo di kulit dalam penis. Nabi menganjurkan memakai alas kaki bila masuk jamban, melakukan bagian fitrah diri yaitu mandi, memotong kuku, merapikan rambut, janggut, kumis secara rutin.
KEDUA : MEMANAJEMEN MAKANAN
Status kesehatan seseorang sangat bergantung dan dipengaruhi faktor makanan. Faktor makanan menjadi penting karena ia merupakan variabel yang bisa dikendalikan. Porsi makan yang berlebihan, tidak selektif dalam memilih menu, makan dengan frekwensi yang tidak teratur, atau mengkonsumsi makanan yang toksik memicu berbagai penyakit a.l bisa disebutkan: diabetes mellitus (gula), jantung koroner, Hipertensi, Gout (asam urat), Neoplasma (kanker), peracunan, gastritis dan penuaan dini. Disepakati para ahli kesehatan, terdapat korelasi signifikan antara penambahan berat badan dari ukuran normal dengan peningkatan resiko kematian..
Saluran pencernaan manusia tempat menampung dan mencerna makanan, merupakan organ dalam yang terbesar dan terberat didalam tubuh manusia. Sistem pencernaan tersebut tidak pernah berhenti bekerja selama 24 jam dalam sehari. Pernahkah anda membayangkan apa saja yang sudah kita masukkan dalam sistem saluran pencernaan kita ? Mulai dari yang lembek, liat, alot, hingga keras, mulai dari gula manis, garam asin, salak sepet, jamu yang pahit, buah yang asem, hidangan sejak dari yang panas, suam-suam kuku, hingga yang dingin. Kadang tanpa seleksi, kita memasukkan apa saja kedalam saluran pencernaan yang kita anggap enak untuk dimakan. Tanpa disadari seringkali sebetulnya kita juga memasukkan racun dan limbah berbahaya kedalam tubuh kita bersama makanan yang kita santap atau air yang kita teguk, apalagi kalau kita tengah menelan obat-obatan.
Dalam tubuh manusia, ada dua sistem organ yang langsung kontak dengan dunia luar, yaitu sistem pernafasan dan saluran pencernaan, sehingga kedua organ tersebut merupakan bagian yang sangat rentan untuk terserang penyakit. Saluran pencernaan manusia sejak dari mulut hingga anus bisa diibaratkan seperti sebuah selang yang terbuka begitu saja, sehingga logis organ ini mudah menjadi pintu masuk (port d’entry) bagi segala penyakit sehingga Nabi mengatakan “perut itu gudang penyakit”.
Urusan makanan ini sangat diatur oleh agama, secara alegoris dikisahkan kesalahan manusia pertama sekali adalah tidak mampu menahan diri memakan buah (dalam melodrama Adam). Nabi mengilustrasikan gaya makan orang beriman seperti lebah, yakni sangat “selektif”. Lebah tidak mengkonsumsi sembarangan kecuali yang baik-baik yakni nectar (sari bunga) dan kelak lebah menghasilkan output yang bermanfaat buat kehidupan yakni madu.
Al-Qur’an memberikan patron dalam soal konsumsi yakni makanlah yang halal (bukan hasil korupsi) dan thayib (sesuai standard gizi) (QS 2 :168). Janganlah makan secara berlebih-lebihan (QS 7:31). Nabi menyampaikan kepada umatnya “Makanlah ketika lapar dan berhentilah sebelum kenyang”, “Isilah perut kalian dengan 1/3 makanan, 1/3 minuman dan 1/3 udara. “Orang yang paling disukai Allah diantara kalian adalah yang paling sedikit makannya dan paling ringan badannya” (HR Ibnu Abbas). Falsafah yang dipakai “makanlah untuk hidup, jangan hidup untuk makan!” Do’a yang senantiasa Nabi panjatkan “Ya Allah jadikan rezeki bagi keluarga Muhammad sebagai kekuatan”. Tuntunan tentang kwalitas makanan juga ditegaskan Allah untuk memilah jenis makanan yang terbaik (QS 18:19, QS 7:160). Nabi juga mengajarkan untuk mengkonsumsi makanan yang bervariasi “Makanlah kalian berbagai macam makanan. Karena sesungguhnya bila makanan yang satu panas maka bisa dipadamkan oleh makanan lain yang dingin” (Hadish) Variasi jenis-jenis makanan baik sumber nabati atau hewani disebutkan dalam banyak ayat dalam Qur’an. Menariknya lagi, dalam sirah Nabi diceritakan bahwa rumah tangga Nabi tidak pernah menyimpan makanan untuk hari esok, hal ini dapat ditafsirkan Nabi selalu mengkonsumsi makanan yang segar dan baru.
Sehatnya ber-Puasa
Dalam memanage makanan, secara khusus kaum muslimin diwajibkan melaksanakan ibadah puasa selama 1 bulan saat Ramadhan. Sebagaimana sabda Nabi sendiri “puasalah kamu supaya kamu sehat”. Kini semakin banyak penelitian yang memapaparkan bahwa Puasa merupakan kegiatan yang sangat menyehatkan. Resume hasil-hasil riset tentang manfaat Puasa bagi kesehatan dapat disarikan a.l : memberikan istirahat fisiologis menyeluruh bagi sistem pencernaan dan sistem syaraf pusat, menormalisasi metabolisme tubuh, menurunkan kadar gula darah, mengikis lipid “jahat” (cholesterol, trigliserid LDL), detoksifikasi, eradikasi kuman di lambung dan bila benar-benar dilakukan dapat menurunkan berat badan sekitar 3-4 %, dan efek-efek bermanfaat lainnya yang begitu panjang jika diuraikan. Disamping puasa Ramadhan kita juga bisa melaksanakan sunnah puasa senin kamis atau Puasa Daud bila memang mampu.
Bahaya Medis Makanan Haram
Pelarangan beberapa jenis makanan (QS 5:3) diluar aspek hukum yang harus dipatuhi, ternyata makanan haram juga berbahaya untuk kesehatan. Bangkai jelas mengandung banyak bakteri patogen mematikan. Darah yang secara faali merupakan media transportasi; mengandung banyak senyawa yang berbahaya untuk dikonsumsi seperti urea, amoniak, kreatinin, asam urat, asam suksinat, asam asetoasetat, asam laktat, asam piruvat, berbagai lipoprotein, serta semua hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar endokrin, darah juga membawa sel darah putih dan antibodi yang berfungsi dalam memerangi bakteri dan virus akibatnya memakan darah dapat berarti makan bebagai sumber penyakit. Daging babi mengandung parasit yang berbahaya diantaranya cacing taenia soleum yang memiliki pengait, cacing trichinella spiralis dan bakteri salmonella. Dalam hal tingginya kandungan kholesterol tidak ada yang mampu menyamai babi. Khamar (minuman memabukkan) misalnya Alkohol sangat toksik terhadap otak, membuat luka lambung (ulkus peptik hingga menimbulkan keganasan ‘kanker’), menyebabkan pankreatitis, mengganti jaringan liver yang sehat dengan perlemakan hingga akhirnya sirosis yang tidak dapat dipulihkan. Oleh karena itu menghindari semua menu yang diharamkan (termasuk yang syubhat) merupakan sikap pemeliharaan hidup sehat.
KETIGA : HIDUP AKTIF SELALU
Kesehatan tidak bisa diperoleh kecuali kalau kita senantiasa aktif bergerak. Diantara ciri mutlak hidup biologis adalah bergerak. Tidak satu komponenpun didalam tubuh kita yang tidak bergerak hatta benda padat seperti tulang sekalipun mengalami dinamisasi internal proses bongkar pasang elemen-elemen selulernya. Dari sejumlah perintah syari’at dalam Islam, sholat merupakan ibadah yang merangkaikan aspek gerak fisik yang layak dikaji untuk mengetahui seberapa jauh pengaruhnya gerak-gerak tersebut dalam kehidupan kita? Adakah perbedaan antara orang yang melakukan sholat secara benar dengan yang tidak ? Logikanya orang yang memiliki kebiasaan-kebiasaan rutin tertentu seharusnya memiliki keunikan dari pengaruh pembiasaan yang ia lakukan dalam hidupnya. Atlet pelaku aerobik misalnya akan memiliki frekwensi denyut nadi yang lebih rendah dibanding orang biasanya, para perenang memiliki kapasitas pernafasan yang lebih baik dan pelari pasti memiliki otot yang elastis dan jantung yang kuat. Sholat, jika dilakukan secara baik dan benar sesuai cara dan tatacara yang dicontohkan Nabi mestinya meninggalkan atsar (jejak) terhadap diri dan kehidupan kita (QS 29:45). Namun Nabi memprediksi bahwa kelak banyak dari umatnya melakukan sholat tapi sesungguhnya tidak menegakkan sholat. “Akan datang suatu masa atas manusia, mereka melakukan sholat namun pada hakekatnya mereka tidak sholat” (Al-Hadish).
Sholat; sebagai Olah Rasa, Olah Rasio sekaligus Olah Raga
Ibadah sholat merupakan simbol total ketundukan seorang hamba kepada Khalik-Nya yang di-ekspresi-kan dengan ketundukan seluruh dimensi diri (hati, akal dan raga). Konsentrasi terhadap dan apresiasi terhadap makna bacaan sholat, merasakan kehadiran Allah ketika tengah ber-audiensi denganNya mengaktifkan fakultas berfikir dan berdzikir (otak dan hati). Sedangkan gerakan-gerakan seperti: berdiri, rukuk, duduk iftirosy, sujud, tahiyyat dan salam mengaktifkan anggota tubuh (melibatkan:mengaktifkan sistem otot dan rangka, mempengaruhi kardiovaskuler dan aliran getah bening, menggerakkan saluran pencernaan, paru-paru sistem kemih). Gerakan-gerakan sholat wajib sehari 17 rakaat yang memberikan format 119 postur fisik, atau 3570 postur setiap bulannya atau 42.840 postur setiap tahunnya. Tentunya gerakan ini bertambah lagi jika seorang muslim melakukan sholat sunnat tambahan lainnya seperti tahiyyatul masjid, rawatib, tahajjud, dhuha (35-40 rakaat), maka minimal ia melakukan 400 gerakan postur fisik setiap harinya. Gerakan sholat proporsional bagi tubuh, semua format gerakan terasa ringan dan mudah dilakukan, tidak ada hambatan bagi segala lapis usia. Dalam bahasa medis gerakan-gerakan tersebut merupakan gerakan fisiologis yang mengikuti format anatomi tubuh. Dalam gerakan-gerakan tersebut, ada semacam “olahraga rutin berintensitas rendah”, yang kini sangat direkomendasikan oleh pakar aerobic karena sangat baik khususnya untuk kesehatan jantung. Diketahui kini, olahraga yang berat memberikan beban stress yang berlebih bagi tubuh akan menciptakan efek-efek merugikan diantaranya kemunculan radikal bebas. Dr. Shahid Athar menghitung bahwa sholat mampu membakar 10 kalori, sedangkan sholat sunat Ramadhan mampu membakar sekitar 200 kalori per-harinya. Dengan jumlah pembakaran kalori demikian, maka gerakan sholat analog dengan olahraga berintensitas rendah yang sangat penting dalam maintenance kesehatan.
Performance sholat membuat banyak organ tubuh kita beraksi, terutama sistem otot, tulang rangka dan persendian. Manuver gerakan dan perubahan-perubahan posisi yang dilakukan seperti sujud memanipulasi secara fisiologis sistem jantung & peredaran darah dengan menambah suply darah ke otak. Pasokan yang meningkat akibat sujud memberikan pressure pada pembuluh darah yang akan “melatih pembuluh darah dikepala” lebih adaptif menghadapi tekanan sehingga relatif menjadi lebih kuat apabila menghadapi suatu trauma. Takbir merupakan abduksi dan bersedekap adalah adduksi yang mempengaruhi pengembangan dan pengempisan rongga dada ketika bernafas dan format itu juga menggerakkan sistem limfatik dilengan bergerak menuju leher. Formasi berdiri, rukuk, sujud duduk dan sujud 85 kali sehari melancarkan gerak peristaltik saluran cerna (pemijatan), memperkuat dinding abdomen dengan kontraksi rutin, mengosongkan kandung kemih. Sebuah penelitian sederhana dilakukan dr.Sagiran menyimpulkan penekukan formasi duduk iftirosy menyebabkan penjepitan pembuluh darah utama dikaki, yang dibuktikan dengan pengukuran saturasi oksigen dengan pulse oxymetry ke titik nol (0), sehingga formasi duduk iftirosy melatih sirkulasi kolateral untuk menyuplai oksigen di area bawah tersebut.
Dr Muhammad Sholeh (sarjana IAIN orang diluar medis), melakukan terobosan yang agak ganjil bagi komunitas medis . Ia menyusun tesisnya dalam Program Pasca Kedokteran UNAIR Surabaya, berjudul "Pengaruh Sholat tahajjud terhadap peningkatan Perubahan Response ketahanan Tubuh Imonologik: Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi". ia menyimpulkan bahwa jika sholat Tahajud dilakukan secara kontinyu, tepat gerakannya, khusuk dan ikhlas, maka secara medis sholat itu menumbuhkan respons ketahanan tubuh (imonologis), khususnya pada imonoglobin M, G, A dan limfosit berupa persepsi dan motivasi positif, serta dapat mengefektifkan kemampuan individu untuk menanggulangi masalah yang dihadapi. (sebuah upaya yang layak diapresiasi) .
Selain sholat mungkin relevan juga bila meneladani cara jalan Nabi yang cepat, yang tentunya mirip dengan olahraga aerobik yang baik untuk kesehatan jantung.
KEEMPAT :MENGELOLA FIKIRAN DAN JIWA DENGAN BENAR.
Sehat meliputi dimensi yang holistik, WHO mendefenisikan bahwa kesehatan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental, sosial tanpa ada keluhan sama sekali. Dr. Robert Benson, MD spesialis pembahas keterkaitan antara kesehatan dengan pikiran mengatakan: “Lebih dari separuh penyakit-penyakit yang ada didunia ini bersumber dari gangguan kejiwaan”. Ajaran Qur’an dan perilaku Nabi Muhammad sangat kaya untuk menjadi referensi dalam mengelola kesehatan jiwa ini. Qur’an mengajarkan untuk hidup berfikir posiif optimis dan menjauhi perasaan putus asa (QS 12: 87, QS 15: 56), meluruskan persepsi terhadap segala ujian & musibah (QS 2:155), bersabar (QS 2:45), menjauhi amarah (QS 3: 134, QS 42: 37), menjauhi sikap boros(QS 17:26), berdisiplin (QS 4:103) dan banyak lagi yang kesemuanya sangat relevan dengan hidup sehat.
Pembentukan ahklak yang mulia adalah muara dari seluruh amalan Islam, orang yang memiliki budipekerti yang mulia pasti akan mewarisi hidup penuh ketenangan dan mengundang keridhaan Ilahi. Dan hidup penuh ketenangan dan kedamaian adalah syarat mutlak jika kita mau hidup sehat. Hanya jiwa-jiwa yang tenang yang kelak akan dipanggil Tuhan dengan mesra. “wahai jiwa yang tenang,kembalilah pada Tuhanmu dengan hati puas dan diridhai, masuklah kedalam kelompok hamba-hambaKu dan masuklah kedalam syurga-Ku”.
Walla’hu a’lam bi al-shawab.

No comments:

Post a Comment